Sabtu, 05 November 2011

Perang Kemerdekaan RI Tidak Sesuai Firman Tuhan

Setiap tanggal 17 Agustus kita memperingati HUT kemerdekaan RI. Berbagai lomba diadakan untuk memeriahkan peringatan tersebut, lagu Indonesia Rayapun berkumandang di seluruh tanah air. Tetapi mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka peringati. Sesungguhnya, hari kemerdekaan itu bukanlah awal dari kedamaian dan kerukunan bangsa ini, tetapi sebaliknya; yakni awal dari kehancuran bangsa ini. Sebab, pemerintah Indonesia menyetujui kemerdekaan yang dengan cara berperang seperti itu, sehingga masyarakat Indonesiapun juga melakukan hal yang sama. Kalau pahlawan Indonesia berperang demi membela bangsa dan negaranya, maka masyarakat Indonesiapun juga berperang demi membela warganya, sekolahnya, partainya, kelompoknya, dsb. Jadi, kita tidak usah heran jika belakangan ini kita mendengar banyak berita mengenai tawuran antar warga, antar mahasiswa, bahkan perang antar suku. Bedanya; kalau pahlawan Indonesia berperang dalam skala besar, tetapi masyarakat Indonesia berperang dalam skala kecil. Meskipun demikian, pada dasarnya intinya tetap sama. Sehingga kalau kita mencegah mereka untuk tidak berbuat demikian, mereka akan berkata bahwa, pahlawan Indonesiapun melakukan hal yang sama, mengapa saya tidak boleh? Dengan demikian pemerintah Indonesia akan mengalami kesulitan dalam memberikan rasa damai bagi bangsa ini.

Firman Tuhan jelas tidak menyetujui perang kemerdekaan itu. Tuhan sudah tidak lagi mengajar umat manusia untuk berperang seperti itu, sebab sudah tidak berlaku lagi; " mata ganti mata, gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa ". Firman Tuhan jelas berkata ; " jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tetapi lakukanlah yang baik bagi semua orang " dan lagi " kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri " atau " kasihilah musuhmu " dan juga " berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk ". Dan masih banyak lagi firman Tuhan yang intinya menolak peperangan antar umat manusia, sebab peperangan kita yang sesungguhnya bukanlah melawan darah dan daging, tetapi roh-roh jahat di udara. Yang penting di sini ialah hidup di dalam kebenaran, bukan di dalam kemerdekaan. Sebab Tuhan telah berfirman juga demikian ; " berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Sudah jelas, bahwa Tuhan tidak berfirman ; " perangilah musuhmu " atau " kutukilah orang yang menganiaya kamu ". Jadi, perang kemerdekaan itu tidak benar dan kami sangat tidak menyetujui hal itu. Dampaknya sudah jelas dan terjadi di mana-mana. Meskipun demikian, semua itu memang harus terjadi sebagai tanda di akhir zaman ini.


PERANG BUKANLAH SOLUSI MENYELESAIKAN MASALAH, TETAPI AWAL DARI SEBUAH KEHANCURAN